Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yang berarti ombak besar atau gelombang besar di pelabuhan. Arti yang
sederhana dari tsunami adalah serangkaian gelombang laut yang diakibatkan oleh
gerakan-gerakan dahsyat di dasar laut.
Gelombang samudera
secara normal dihasilkan dari tiupan angin di atas permukaan air laut.
Pergerakan air karena gelombang permukaan jarang mencapai kedalaman 166 meter
di bawah permukaan laut, dengan kecepatan kurang dari 96 km/jam. Sebaliknya,
tsunami mencakup gerakan air hingga ke dasar laut. Oleh karena itu kecepatannya
dikendalikan oleh kedalaman laut. Kecepatan tsunami bisa mencapai lebih dari
800 km/jam. Gelombang angin biasanya
hanya memiliki jarak antar puncaknya sekitar 330 meter, tetapi gelombang tsunami sering mencapai
panjang 160 km antar puncaknya.
A. PENYEBAB
TERJADINYA TSUNAMI
Penyebab terjadinya tsunami :
- Gempa Bumi ; sebagian besar tsunami disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik di dasar samudera sehingga saling menghunjam. Akibat hunjaman sebuah bongkahan besar dari dasar samudera tiba-tiba terdorong ke atas, atau tiba-tiba turun. Akibatnya, air laut tiba-tiba terdorong ke atas atau tiba-tiba tersedot turun. Gerakan vertikal pada lempeng ini mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang ada diatasnya. Hal ini menyebabkan aliran energi laut yang ketika sampai di tepi pantai menjadi gelombang besar yang memindahkan sejumlah besar air laut ke daratan. Berdasarkan letak geomorfologis Indonesia melalui jalur gunung berapi yang aktif dan daerah peremuan antara 3 lempeng tektonik raksasa, yaitu lempeng Hindia-Australia bergerak 7 cm pertahun, lempeng Pasifik bergerak 11 cm pertahun, lempeng Euro-Asia, serta beberapa lempeng lebih kecil seperti lempeng Filipina. Gerakan lempeng itu tidak bisa kita rasakan, baru pada saat terjadi gempa akan terasa.
Berikut
merupakan beberapa kejadian tsunami yang
pernah terjadi , yaitu :
- Tahun 2006, tanggal 17 Juli terjadi gempa 6,8 skala richter yang diikuti tsunami setinggi 10 meter di selatan Pulau Jawa, Indonesia dengan korban tewas sekitar 641 jiwa
- Tahun 2005, tanggal 28 Maret, terjadi gempa 8,7 skala richter yang diikuti tsunami di Pulau Nias dan Pulau Simeulue dengan korban tewas sekitar 1000 orang.
- Tahun 1960, terjadi gempa bumi berukuran 9,5 skala richter di selatan Chile dengan tsunami di Lautan Pasifik dan menewaskan lebih dari 3000 orang. Dan banyak peristiwa tsunami lainnya. Coba cari peristiwa tsunami dari literatur lainnya.
- Tanah Longsor ; tsunami dapat juga disebabkan oleh tanah longsor, baik yang terjadi diatas permukaan air laut yang kemudian masuk ke dalam laut, atau yang terjadi di bawah permukaan laut. Tanah longsor dapat disebabkan oleh badai, gempa bumi, hujan, atau bahkan penumpukan sedimen secara terus menerus pada lereng. (lihat gambar.2)
- Letusan Gunung Berapi ; tsunami dapat juga disebabkan oleh letusan gunung berapi yang berada ditengah lautan (letusan gunung api dibawah laut dan runtuhan pegunungan di bawah laut).(lihat gambar.3). Tsunami vulkanik ini memang jarang terjadi, tetapi akibat yang ditimbulkan sangat mengerikan, hal ini disebabkan jauhnya jarak yang dilalui tsunami dan kerusakan yang ditimbulkan sepanjang jalur yang dilaluinya, seperti letusan gunung berapi Krakatau di Selat Sunda menimbulkan tsunami setinggi 35 meter dengan radius 120 km dan menimbulkan korban 36.000 orang.
B. PROSES TERJADINYA TSUNAMI
Tsunami adalah sederetan
gelombang laut yang menjalar dengan panjang gelombang sampai 100 km dengan
ketinggian beberapa puluh meter ditengah laut dalam. Dilaut dangkal, tinggi
gelombang dapat mencapai 20 m atau lebih dan menjalar kedataran sejauh 1 m –
100 m atau bahkan 5 km, tergantung topografi dan energi gelombangnya. Kecepatan
rambatnya juga bervariasi dari 30 km/jam – 800 km/jam di laut dalam.
Syarat-Syarat
Terjadinya Tsunami
Tidak semua gempa menimbulkan tsunami. Syarat
terjadinya tsunami ;
1. Pusat gempa
(episenter) berada di bawah laut.
2. Pusat gempa berkisar
antara 0 – 30 km (biasa dikenal dengan sebutan gempa dangkal).
3. Magnitudo gempa
(kekuatan gempa) yang berdampak biasanya lebih besar dari skala 6 skala
richter.
Tsunami yang besar
umumnya juga terjadi apabila terjadi dislokasi vertikal, atau pada sesar/bidang
patahan naik atau sesar turun.
Tanda – Tanda
Terjadinya Tsunami
1. Terjadi gempa bumi
di tengah laut dengan kekuatan besar.
2. Permukaan air
tiba-tiba surut atau muncul gelombang tepi.
3. Munculnya ombak yang
kuat tidak seperti biasanya.
4. Terdengar suara
gemuruh, mendesis, atau seperti ledakan dari tengah laut akibat pergeseran
lapisan tanah.
5. Tercium bau garam
yang menyengat dan angin terasa dingin.
6. Tanah bergetar di
pesisir pantai.
Tahap – Tahap
Terjadinya Tsunami
1. Gempa bawah laut
menyebabkan dasar laut terangkat atau
turun.
2. Pergerakan dasar
laut menggerakkan laut di atasnya sehingga membentuk gelombang tsunami kecil di
permukaan laut.
3. Gelombang tsunami
bergerak secara cepat ke berbagai arah dari tempat di mana gelombang tersebut
terbentuk.
4. Di laut lepas,
gelombang tsunami kecil, tetapi sangat cepat. Saat gelombang mencapai tempat
dangkal kecepatannya berkurang tetapi ketinggiannya bertambah dengan cepat.
5. Gelombang tsunami
bertambah tinggi.
6. Gelombang tsunami
raksasa menghancurkan pantai.
Penjalaran Tsunami
Kecepatan gelombang gempa jauh lebih cepat dibanding
gelombang tsunami. Kecepatan gelombang gempa antara 4 – 11 km/detik, sedangkan
kecepatan penjalaran gelombang tsunami bervariasi antara 0,0001 km/detik- 0,01
km/detik, tergantung pada kedalaman laut. Pada laut dalam kecepatannya sangat
tinggi. Walaupun demikian, gelombang tsunami jauh tertinggal dibanding gelombang
gempa, makin jauh jarak penjalaran tsunami makin jauh gelombang tsunami
tertinggal. Selisih waktu datang gelombang gempa dan tsunami yang cukup besar
ini menjadi peluang kita untuk merancang sistem peringatan dini tsunami.
C. PETA TSUNAMI
INDONESIA
Indonesia berada pada pertemuan 3 lempeng besar dunia yang sangat aktif, yaitu
lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Pergerakan ketiga
lempeng tersebut menyebabkan Indonesia sering dilanda gempa bumi. Gempa-gempa
besar yang muncul di dasar samudera berpotensi memicu tsunami. Oleh karena itu
banyak wilayah Indonesia yang rawan gempa dan tsunami. Daerah-daerah rawan
gempa dan tsunami antara lain : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu,
Lampung, sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi
(terutama Sulteng, Gorontalo, dan Sulut), Balikpapan, Maluku, Biak, dan
Fak-fak.
D. SISTEM
PERINGATAN DINI (Early Warning System)
Peringatan dini berbeda dengan peringatan darurat
(emergency). Peringatan dini diberikan sebelum kejadian agar masyarakat dapat
segera menghindar atau melakukan evakuasi, sedangkan setelah kejadian maka
informasinya akan bersifat informasi darurat untuk penyelamatan.
Daerah tsunami lokal sangat dekat dengan sumber gempa.
Alam sudah memberikan tanda-tanda pada kita berupa getaran yang kuat bahkan
merusak bangunan yang ada. Setelah itu sering diiukuti oleh pasang surut
beberapa saat sebelum tsunami datang. Tanda-tanda ini harus diikuti dengan
evakuasi segera, karena dalam waktu hitungan menit, tsunami akan datang.
Peringatan dini tsunami menghendaki kewaspadaan dan
evakuasi sebelum tsunami datang. Kecepatan informasi peringatan dini sangat
diperlukan pengingat selang waktu antara gempa bumi dan tsunami sangat singkat.
Jenis – jenis tsunami
berdasarkan waktu terjadinya setelah :
1. Tsunami jarak dekat (lokal) terjadi 0 – 30 menit setelah
gempa.
Jarak pusat gempa ke lokasi ini sejauh 200 km. Besar
kemungkinan bahwa daerah di sekitar gempa bumi merasakan atau bahkan merusak
bangunan. Tanda-tanda sebelum terjadi tsunami adalah getaran kuat dan sering
diiukuti oleh pasang naik dan pasang surut air laut.Tanda-tanda ini diperbesar
dengan sistem peralatan yang dilengkapi dengan alarm. Adapun peralatannya
sebagai berikut ;
a. Accelerograph (strong motion seismograph),
dipasang untuk merekam getaran yang kuat saja. Dilengkapi dengan alarm dan
sistem komunikasi untuk penyebaran berita, kontrol operasional.
b. Tide Gauge , adalah perangkat untuk
mengukur perubahan muka laut yang disebabkan oleh pasang naik dan pasang surut
muka laut harian, angin dan tsunami.
Ke - 2 alat tersebut dipasang pada tempat yang sama dalam
sebuah shelter di pantai yang dilengkapi dengan sistem alarm. Peringatan
pertama dari accelerograph dan kedua dari tide gauge. Kedua peringatan tersebut akan disampaikan kepada :
1. Masyarakat setempat berupa alarm,
2. Aparat setempat yang bertugas untuk koordinasi
evakuasi dan
3. BMG pusat untuk sistem monitoring dan informasi
darurat untuk disebarkan ke lokasi lain.
2. Tsunami jarak menengah terjadi 30 – 2 jam setelah gempa
Jarak pusat gempa ke lokasi sejauh 200 – 1000 km.
Tanda-tanda sebelum tsunami : getaran kuat dan sering diikuti pasang surut air
laut. Sistem peralatan di daerah ini sama dengan alat yang digunakan pada
tsunami jarak dekat, namun sistem peralatan mungkin lebih banyak berperan
karena getaran tidak terlalu keras. Dan tanda-tanda ini juga diperbesar dengan
sistem peralatan yang dilengkapi alarm.
3. Tsunami jarak jauh ; terjadi lebih dari 2 jam setelah gempa.
Jarak pusat gempa ke lokasi lebih dari 1000 km, sehingga
kecil kemungkinan daerah ini merasakan gempa namun masih mungkin terjadi pasang
surut sebelum gelombang tsunami datang.
(Lihat
gambar.4)
E. SISTEM
KOMUNIKASI
Efektifitas dan kecepatan informasi
peringatan dini sangat diperlukan agar segera dilakukan tindakan preventif.
Sistem komunikasi terdiri atas :
1. komunikasi dari
stasiun ke aparat setempat.
2. komunikasi dari
stasiun ke BMG pusat, dan
3. komunikasi dari BMG
pusat ke jaringan peringatan dini lainnya.
Jalur komunikasi yang baik adalah jalur satelit dengan
catu daya baterai yang didukung oleh charger listrik dan solar sel. (lihat
gambar.5)
F. SOSIALISASI
Alarm sebagai peringatan dini harus dimengerti oleh
masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap apa yang sedang terjadi.
Tujuan sosialisasi adalah :
1. adanya
kegiatan/upaya yang dilakukan dalam
mengurangi dampak dari bencana gempa
bumi dan tsunami.
2. terbentuk petunjuk
operasional antisipasi dan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami.
3. edukasi masyarakat
untuk menerapkan petunjuk operasional tersebut.
4. kerjasama yang
berkesinambungan antara BMG dan Pemda.
5. Memasyarakatkan
pengetahuan tentang tsunami, penyebab tsunami, dampak dan antisipasi tsunami.
6. menerbitkan pedoman
untuk penyusunan kurikulum muatan lokal sekolah dasar dan menengah.
G. KESIAPAN
MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI
Langkah-langkah yang
perlu dilakukan untuk mengurangi resiko ancaman tsunami, antara lain :
1. membangun sistem
peringatan dini (EWS), yaitu berupa stasiun pasang surut air laut yang
dihubungkan dengan pusat pengolah data yang bisa membunyikan bel tanda bahaya
saat permukaan air laut tidak normal.
2. memindahkan penduduk yang terancam bahaya tsunami
(population of risk).
3. membuat jalur
evakuasi dan persediaan lahan.
4. membentuk tim
penanganan bencana tsunami.
5. membuat instrumen
informasi dan komunikasi.
H. PANDUAN MENGHADAPI BENCANA TSUNAMI
Bebarapa panduan penyelamtan diri yang bisa dilakukan jika
mendengar peringatan tentang adanya tsunami, antara lain:
1. pindahkan anggota
keluarga ke derah yang lebih jauh dan patuhi pengumuman pihak pengamanan.
2. jika berada di
pantai/sekitar laut dan bumi terasa bergetar segera berpindah kekawasan yang
lebih tinggi, jauhi pantai,tepi sungai, dan aliran air yang bermuara ke laut.
3. Jangan pergi ke
pantai untuk melihat terjadinya tsunami.
4. jika terjadi
tsunami, jika memungkinkan naiklah keatas bangunan yang tinggi, dan jangan
sekali-kali berada dalam rumah/bangunan kecil jika ada peringatan ada tsunami.
5. jika sedang berada
di laut / kapal, arahkan kapal kelaut
jangan mengarahkan kapal ke pantai, kemudian hubungi pihak yang berwenang di
pantai/pelabuhan tentang keberadaan kita.
6. waspadai datangnya
gelombang tsunami susulan, jika sudah terjadi tsunami.
7. jika memungkinkan
lakukan pertolongan pertama pada korban tsunami.
Akibat Bencana
Tsunami, antara lain :
1. Banjir dan gelombang
pasang.
2. Kerusakan pada
sarana dan prasarana.
3. Jatuhnya korban
jiwa.
4. Pencemaran air
bersih.
5. Munculnya sumber
penyakit, dan lain-lain.
Thanks Artikel Tanda - Tanda Terjadi Tsunami Bermanfaat,....
BalasHapusthanks., benar-benar membantu tugas saya., ^^
BalasHapusterimakasih artikel-artikelnya, ijin copas
BalasHapusNgebantu bangettt 👍
BalasHapus